* Spoiler Alert *

           Adegan awal episode kali ini adalah flashback saat masa kecil July  Andou dan Hatoko Kushikawa. Andou menemukan Hatoko yang bersembunyi di bawah tangga karena ia takut dimarahi akibat dari ulahnya menekan tombol darurat sehingga membuat seisi sekolah panik dan mengungsi. Andou bilang kalau Hatoko takut ia akan minta maaf bersama dengannya ke semua orang. Kembali ke masa kini, sekarang literature club melakukan kegiatan klub yang “wajar” yaitu membuat light novel singkat. Mereka  membuat tulisan dengan tema masing-masing. Hanya Tomoyo Kanzaki yang tidak membuat light novel itu. Selesai sekolah Hatoko mengajak Andou untuk pulang bareng karena ia akan masak makan malam untuk Andou dan kakaknya. Namun Andou meminta Hatoko untuk pulang duluan karena ia ingin bicara dengan Tomoyo. Setelah itu Andou malah berakting Chuuni dengan Tomoyo dengan membuat pose union skill Time is Guilty, saya tertawa dan heran sebenarnya ngapain sih mereka? Tapi lumayan keren adegan mereka berdua apalagi dengan background bertuliskan kanji besar nama skill mereka. Setelah selesai bercanda Tomoyo mengaku bahwa cerita novel yang ia buat sedang stuck dan ia bingung bagaimana ia harus melanjutkannya. Kemuadian Andou memberikan tawaran untuk membantu Tomoyo dengan novelnya tersebut. 
        Sampai di rumah Andou bertemu dengan Hatoko dan ngobrol sebentar dengannya. Lalu Andou mendapat email dari Tomoyo dan karena ekspresinya yang senang itu Hatoko penasaran apa isi dari email tersebut. Andou berusaha mengelak dan bilang kalau Hatoko tidak akan mengerti apa yang ia bicarakan. Kemudian ia  marah dan akhirnya semua stress yang selama ini dipendam keluar dan ia protes dengan segala hal yang Andou bicarakan dengannya. Saya bingung di adegan ini harus bersedih melihat Hatoko menangis atau tertawa karena ia mengeluarkan berbagai istilah-istilah yang hampir setengahnya saya tidak paham sama sekali. Setelah itu hatoko kabur dari rumah Andou. Andou yang khawatir bergegas mencari Hatoko dan ia bertemu dengan Shizumu Sagami. Sagami bilang bahwa akhirnya Hatoko marah juga karena ia menduga bahwa selama ini Hatoko bersabar untuk memahami apa yang Andou bicarakan sehingga suatu saat nanti stressnya akan meledak. Mendengar hal itu Andou pun mulai kebingungan apakah Hatoko sebenarnya tidak suka dengannya dan selama ini ia hanya membuat Hatoko menderita. Saat itulah Tomoyo dan Sayumi Takanashi datang. Lalu Tomoyo menyadarkan Andou sehingga semangatnya kembali dan mereka melanjutkan pencarian Hatoko. Di tempat lain Hatoko yang lari ternyata sudah sampai di kota sebelah. Di pinggiran sungai ia bertemu dengan Hajime Kiryuu. Kemudian Hatoko curhat kepada Kiryuu mengenai Andou. Selesai curhat, Kiryuu membuat Hatoko pingsan setelah teman–temannya datang (wah, akhirnya pertanda cerita seru muncul). Hingga malam hari Andou, Tomoyo, dan Sayumi tidak berhasi menemukan Hatoko dan ia belum pulang ke rumahnya. Sayumi memutuskan untuk menggunakan kemampuan selanjutnya dari Root of Origin. Apa yang akan terjadi selanjutnya ? mampukah Andou dkk menemukan Hatoko ? apa tujuan Kiryuu membuat Hatoko pingsan ?.

          Seperti yang saya bilang minggu lalu. Episode kali ini kita akan fokus terhadap Hatoko. Ada adegan flashback yang dipecah jadi dua bagian, yaitu saat Andou dan Hatoko SD dan SMP. Saat SD scene yang terjadi masih bagus karena memperlihatkan kegagahan Andou menemukan Hatoko yang ngumpet setelah menekan tombol darurat. Tetapi saat SMP scene yang terjadi adalah kesedihan karena Hatoko tidak mengerti apa bagusnya novel yang Andou suka yang berisi kanji-kanji sulit dan nama karakter yang sulit diingat. Stress yang menumpuk inilah membuat Hatoko lepas kendali di episode kali ini. Seperti biasanya ada parodi dari Kill la Kill, yang pernah menontonnya pasti tahu bagian mana saja parodi tersebut (studionya sama sih). Muncul juga beberapa istilah-istilah yang sering dijadikan ide chuuni seperti Excalibur, Holy War, Schrodinger Cat, dll. Apakah kalian tahu semua apa saja istilah-istilah itu?. Saya heran mengapa Andou saat dimarahi oleh Hatoko memberikan ekspresi kaget namun raut mukanya tidak bergerak sama sekali, seakan-akan waktu telah berhenti. Kalau ini Shoujo manga harusnya nanti cowoknya meluk ceweknya dengan erat ketika ia menangis, namun ini bukan anime seperti itu. Alhasil kabur deh si Hatoko. Episode ini juga bisa dikatakan tidak begitu seimbang karena lebih banyak memunculkan masalah emosi yang bergejolak di dalam Hatoko. Adegan komedi tidak sebanyak porsi episode-episode sebelumnya karena memang sekarang waktunya serius. Masa adegan yang nangis dibuat adegan komedi? Namun itulah yang terjadi karena saat Hatoko nangis ia melemparkan istilah-istilah chuuni yang mungkin dapat membuat anda tertawa sekaligus bersedih. Sepertinya episode selanjutnya akan muncul adengan-adegan aksi yang ditunggu-tunggu (minimal saya yang menunggu datangnya adegan itu). Semoga masalah kali ini dapat terselesaikan dengan baik seperti saat kasus Mirei Kudou. Sekian Review kali ini. Thanks for reading.

Mata ne…

Rating : A


Screenshot
























Inou-Battle wa Nichijou-kei no Naka de Episode 7 Review


* Spoiler Alert *

Minggu kemarin kita fokus terhadap Yumiko Sakaki, kali ini kita akan fokus kepada Sachi Komine. Cerita dimulai ketika Sachi heran bahwa semua orang mulai berubah sejak kedatangan Yuuji Kazami. Setelah bertemu dengannya mereka semua menjadi lebih ceria dari sebelumnya. Hal membuat dirinya menjadi kebingungan karena ia tidak suka yang lain berubah padahal itu adalah perubahan yang bagus. Kemudian karena ajakan Makina Irusu Sachi berniat menghitung sampai 10.000 saat berendam di onsen (pemandian air panas). Namun baru sampai hitungan ribuan ia sudah pingsan dan dibawa ke kamar oleh Amane Suo. Setelah sembuh dari demam Sachi kembali ke sekolah seperti biasa. Kali ini karena permintaan Michiru Matsushima ia berniat untuk menghapuskan tes dari sekolah. Setelah itu ia lebih sering mengurung diri di kamar dan tidak menjawab panggilan dari orang lain. Sachi juga sering berkeliaran di sekolah saat malam hari untuk mencari tempat yang cocok untuk peletakan bom sehingga ia sering mengantuk saat pelajaran di kelas. Saat hari tes tiba Sachi melaksanakan rencananya untuk membom sekolah. Namun saat tombol peledak sudah ditekan semua temannya malah masuk ke dalam kelas tempat ia berada. Sachi panik dan berniat untuk menghentikan ledakan bom, namun remote control yang ia miliki tidak berfungsi dan timer bom terus berjalan. Kemudian Sachi menyuruh semuanya untuk buru – buru keluar sebelum bom meledak. Timer sudah sampai di angka 0, tetapi Michiru bingung karena bom tidak juga meledak. Setelah itu muncul Yuuji yang ingin memberitahukan peraturan asrama yang baru. Karena usulan Michiru semuanya  kembali ke asrama sedangkan Yuuji dan Sachi harus membereskan bom yang Sachi sebar dahulu. Yuuji berniat untuk meledakkan bom tersebut untuk menghilangkan barang bukti. Ia mengkamuflase ledakan dengan kembang api sehingga tidak heran jika ada suara keras seperti bom meledak. Rencana Sachi gagal dan sekolah tidak hancur karena bom miliknya itu.

      Keesokan harinya Yuuji dan Sachi pergi ke pabrik orangtua Sachi yang sudah lama tidak diurus. Saat membuka pintu bagasi pabrik ternyata di sana masih ada dekorasi untuk merayakan ulang tahun Sachi saat ia berusia 10 tahun, bersamaan dengan saat kedua orangtuanya mengalami kecelakaan. Sachi yang menduga bahwa orangtuanya membencinya mengeluarkan air mata melihat hal itu (saya senang sekali saat adegan di sini karena emosi Sachi digambarkan dengan baik). Setelah itu Sachi menjenguk ibunya yang masih koma di rumah sakit dan mulai sekarang ia akan lebih sering menjenguk ibunya karena keadaanya semakin membaik. Di perjalanan pulang ke sekolah Sachi meminta pelukan kepada Yuuji selama satu menit. Yuuji tidak menolak permintaan tersebut dan memeluknya. 

     Seperti yang ditulis di atas episode kali ini fokus terhadap Sachi. Akhirnya masa lalu heroine yang satu ini terungkap. Ternyata ia bisa dikatakan sebagai teman masa kecilnya Yuuji. Flashback mereka yang ditayangkan sekilas sudah dapat menjelaskan masa lalu mereka dengan cukup baik. Saya heran dari mana Sachi mendapatkan bahan untuk membuat bom sebanyak itu, apakah dari internet sama seperti saat Yumiko membeli pistol? Mungkin itulah yang terjadi. Adegan saat Yuuji memeluk Sachi diperlihatkan dengan sangat baik karena latarnya saat sunset sehingga keindahannya menjadi berkali – kali lipat. Sudah 3 heroine yang terungkap masa lalunya. Heroine mana lagi yang akan diungkap masa lalunya?. Kita tunggu saja di episode selanjutnya.  Sekian review kali ini. Thanks for Reading.

 Mata ne…

Rating : B+

Screenshot






















Grisaia no Kajitsu Episode 7 Review

- Copyright © Job Z School - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -